counters

counters

Minggu, 13 Oktober 2013

Sejarah, visi - misi, Strategi Bisnis serta Keunggulan Kompetitif Wal-mart

WALMART

A.   SEJARAH WALMART.
Sam Walton, pendiri Wal-Mart, adalah sosok yang berani mengambil kesempatan dan mampu memanfaatkan setiap peluang yang ada. Lahir dari pasangan Thomas dan Nancy Walton pada 29 Maret 1918 di Oklahoma.
Sam tumbuh dewasa sebagai laki-laki yang ambius. Walaupun tidak menjadi siswa paling pintar di sekolahnya, tekadnya untuk kerja keras menjadikannya siswa yang unggul. Beberapa prestasi diraihnya sewaktu sekolah dan kuliah, baik dibidang olahraga, pelajaran, dan organisasi. Belum cukup sampai disitu, ia juga mampu membantu keuangan keluarganya dengan memerah sapi, mengantar susu, sampai menjadi pengantar koran.
Tiga hari setelah kelulusannya (tahun 1940), ia mulai memasuki dunia ritel dengan bekerja di JcPenney’s di Des Moines, Iowa. Gaji sebesar 75 dolar sebulan diterimanya sebagai management trainee. Sam mendapat banyak pengalaman di JcPenney’s, tetapi tahun 1942 ia terpaksa mengundurkan diri karena harus menunggu pelantikan masuk militer untuk Perang Dunia II.
Ia juga pernah menjalankan bisnis waralaba Ben Franklin, dengan modal BODOL (meminjam istilah Purdi E. Chandra), alias Berani Optimis Duit Orang Lain. Tapi sebenarnya tidak sepenuhnya modal BODOL sih, karena modal Sam Walton waktu itu adalah tabungannya sendiri sebesar $5000, ditambah dengan pinjaman dari ayah mertuanya sebesar $20.000.
Toko Sam berasal dari franchise Butler Brothers yang mengarah ke toserba. Dengan bantuan mereka, toko Sam mampu memimpin penjualan di 6 wilayah negara bagian. Strategi yang diterapkannya adalah menyediakan stok barang yang sangat bervariasi, harga sangat murah, lokasi yang mudah dikunjungi, dan tetap buka lebih lama dari kebanyakan toko lainnya (terutama waktu Natal).
Sebagai pionir dari strategi discount merchandising, yaitu membeli langsung dari pemasok yang menawarkan harga paling murah, Sam mampu menjual barang lebih murah dengan kuantitas lebih banyak. Strategi bermain dengan volume tinggi ini membuatnya mampu menegosiasikan harga beli yang lebih murah lagi untuk pembelian selanjutnya. Denga begitu, volume penjualan dan profitnya pun meningkat.
Hanya butuh tiga tahun, Walton mampu meningkatkan penjualan tahunan dari USD80.000 menjadi USD225.000. Naluri bisnis yang jenius telah memotivasi Walton untuk semakin mengembangkan jaringan bisnisnya. Hal itu dilakukannya saat membeli pusat perbelanjaan milik peritel Luther E Harrison di kawasan Bentonville, Arkansas, lima tahun kemudian (1950).
Ditahun 1954, Sam kembali membuka sebuah toko bersama kakaknya disebuah pusat toko bersama kakaknya di sebuah pusat perbelanjaan Ruskin Heights, Kansas City.
Sejak itulah, Walton mulai menamai jaringan pusat perbelanjaannya dengan sebutan Walton’s 5&10. Sebagai pebisnis berbakat, Walton betul-betul mampu membuktikan kapasitasnya dalam mengambil keputusan bisnis yang menentukan. Dengan begitu, Walton dapat meningkatkan daya ekspansi roda bisnisnya.
Jumlah jejaring bisnisnya semakin bertambah pada 1967, yakni menjadi 24 pusat perbelanjaan di seluruh negara bagian Arkansas. Perluasan ini menyumbangkan tingkat penjualan tahunan Walton’s 5&10 menjadi USD12,6 juta. Untuk lebih memperkuat citra jejaring bisnisnya, Walton mengubah nama Walton’s 5&10 menjadi Wal-Mart pada 1967, tepatnya 31 Oktober 1969.
Perubahan ini tidak terlepas dari peran Bob Gogle, sang tangan kanan kepercayaan Walton dalam menjalankan bisnis ritelnya. Gogle mengusulkan penamaan dengan keyakinan bahwa ritel Walton akan mampu menjadi jaringan bisnis ritel yang kukuh. Ekspansi bisnis Walton semakin masif ketika pada 1968, Wal-Mart memperluas jejaring bisnisnya di luar wilayah negara bagian Arkansas, yakni Sikeston, Missouri, dan Claremore dalam wilayah negara bagian Oklahoma. Saham Perusahaan mulai diperdagangkan di pasar OTC pada tahun 1970 dan terdaftar pada New York Stock Exchange dua tahun kemudian. Di tahun 1971, Wal-Mart memulai sebuah upaya ekspansi dengan membuka kantor pusat yang besar di Bentonville, Arkansas.
Ia mempekerjakan para manager dan menawarkan mereka kesempatan untuk menjadi mitra terbatas dan mendapat bagian keuntungan bila mereka mau ikut berinvestasi. Peluang terbuka pula untuk membuka toko baru di tempat lain bila toko yang dikelola ternyata sukses. Para manajer yang termotivasi ini selalu berusaha memaksimalkan keuntungan dan meningkatkan kemampuan manajerial mereka.
Sam mendirikan walmart, Filosofinya adalah menghormati setiap individu, melayani konsumen dengan baik, dan striving for excellence. Setiap toko Wal-Mart mempunyai program yang dipimpin oleh para pegawai lokal, yang tumbuh dan mengerti kebutuhan disana. Wal-Mart menguasai dunia ritel di Amerika Serikat, bergerilya dengan toko-toko kecil di pinggiran kota, dan kemudian masuk ke giant retail dengan konsep “ Everyday Low Price”.
Kesuksesan toko-toko Sam adalah lantaran ia mampu menerapkan ide-ide, membuat sistem manajemen yang baik, dan mengatur sistem toko-toko tersebut sedemikian rupa sehingga bisa berjalan dengan sendirinya. Inilah yang merupakan dasar sejarah Wal-Mart, yang kemudian menjadi ritel terbesar dunia.
Jumlah karyawan Wal-Mart menjadi saksi betapa tingginya pertambahan jumlah karyawan dan kenaikan laba bersih. Penjualan meningkat hingga 44,2 juta dollar AS yang membuat banyak entrepreneur merasa tersihir dengan potensi besar dunia ritel.
Dua tahun paling penting dalam sejarah Wal-Mart ialah 1971 dan 1975. Di bulan Mei 1971, saham Wal-Mart mengalami split 100% dan harga pasaran secara mengejutkan mencapai 47 dollar per lembar.
Sementara di tahun 1975, Wal-Mart sukses mencetak angka penjualan 340,3 juta dollar AS. Ekspansi perusahaan ini membuahkan 7500 kemitraan dan sudah mendirikan 125 toko yang berjalan dengan sukses.
Tahun 1977, terjadi takeover besar-besaran di Wal-Mart dan perusahaan mengakuisisi Hutcheson Shoe Company dan juga memperkenalkan sebuah cabang farmasinya yang dinamai Wal-Mart pharmacy.
Selainitu,selain menyediakan barang-barang kebutuhan pokok konsumen,Wal-Mart juga telah melakukan berbagai inovasi penyediaan produk- produk kebutuhan pokok konsumen. Pada 1978 misalnya, Wal-Mart membidik pasar penjualan obat-obatan, pusat layanan mobil, dan barangbarang perhiasan.
Di akhir dekade tersebut, Wal-Mart menjelma menjadi raksasa dalam dunia ritel AS. Turnover mencapai lebih dari 1,248 miliar dollar AS dalam penjualan dan 276 toko yang dikelola secara efisien oleh 21.000 mitra.
Dua dekade 1980-an dan 1990-an menjadi momen transformasi jaringan ritel raksasa ini dalam bisnis global. Seiring dengan pertumbuhan perusahaan, baik dalam aspek ukuran dan pendapatan moneternya, aspek operasional juga makin menanjak.
Namun,sejarah bisnis Wal- Mart tidak selalu bertumpu pada sistem pertumbuhan organik,sebab langkah bisnis nonorganik seperti mengakuisisi menjadi bagian sejarah pertumbuhannya
Langkah ini misalnya, dilakukan pertama kali oleh Wal-Mart ketika mengakuisisi jejaring perbelanjaan ritel Mohr- Value yang berlokasi di kawasan Michigan dan Illinois. Setahun kemudian, perusahaan ritel Hutcheson Shoe Company juga diakuisisinya. Kebijakan akuisisi terus dijalankan Wal-Mart seiring ekspansi secara organik.
Pada tahun 1980 misalnya, Wal-Mart kembali mengakuisisi Kuhn's Big K, yang memiliki 92 pusat perbelanjaan di dua negara bagian,Georgia dan South Carolina. Namun pada saat yang sama, Wal- Mart juga berekspansi ke pasar Florida dan Nebraska.
Inovasi ini terus berlanjut ketika Wal-Mart juga untuk pertama kalinya memperkenalkan konsep Wal-Mart Supercenter di Washington, Missouri. Konsep ini memadukan antara layanan belanja berdiskon, pusat penjualan bahan bakar minyak, pusat optik, studio lukis, pemotretan, layanan perbankan, telepon seluler, salon perawatan rambut dan kuku, penyewaan video film, bahkan layanan gerai makanan ringan.
Di tahun 1983, klub Sam pertama dibuka dan menduduki peringkat teratas di antara jaringan toko ritel oleh Majalah Forbes.
Ekspansi bisnis ke luar negeri semakin intensif dilakukan Wal-Mart.Pada 1995,Wal- Mart kembali membuka jaring pertokoannya di negara Argentina dan Brasil. Begitu juga di Asia dengan membentuk perusahaan patungan dengan perusahaan ritel lokal pada 1998, setelah dua tahun sebelumnya Wal-Mart gagal memasuki pasar ritel Korea akibat ketatnya persaingan sesama perusahaan ritel.
Di tahun 1998, pusat penjualan terbesar pertama Wal-Mart diluncurkan dan dibuka untuk umum yang kemudian dikenal menjadi toko konvensional di banyak wilayah dan negara di sekuruh dunia.
Bahkan ketika memasuki Inggris pada 1999,Wal-Mart cukup luar biasa untuk segera menguasai pasar dengan mengakuisisi ASDA Group Plc yang memiliki 229 pusat perbelanjaan. Pelan tapi pasti, dengan kinerja bisnis yang luar biasa, Wal-Mart terus merangkak menjadi perusahaan yang benar-benar menggurita.
Bahkan pada 2003-2004, berturut-turut Wal-Mart menempati posisi teratas dari seluruh perusahaan di AS yang ratarata memiliki pasar luas di seluruh dunia.
Pengakuan atas dominasinya terus mengalir dari berbagai institusi, bahkan para kompetitornya sendiri. Pada tahun 2005 misalnya, majalah pemeringkat Fortune menempatkan Wal- Mart dalam posisi kelima dari seluruh perusahaan terkemuka global.
Ide dan upaya Walton membuat Wal-Mart menjadi salah satu perusahaan yang sudah berhasil mengubah dunia bisnis global. Ide toko ritel, toko diskon dan toko super yang ia gagas sudah mengubah dunia belanja dan konsumen. Kini perusahaan ini mempekerjakan lebih dari 2,1 orang mitra dan karyawan langsungnya. Toko-toko Wal-Mart melayani lebih dari 176 juta konsumen di seluruh dunia per tahun.

B.     VISI DAN MISI WALMART
·         VISI
Visi Sam Walton bagi Walmart adalah memberi nilai bagi pelanggan dengan menerapkan strategi EDLP (Every Day Low Price) memberikan produk yang berkualitas tinggi dengan brand terkenal namun dengan harga termurah, dan tetap bertahan dalam perusahaan global yang mengarahkan perkembangannya kepada dunia.
·         MISI
Misi Walmart lebih mengarah pada para pelanggan dan anggota tetat. Meskipun walmart ada di berbagai bagian negara, namun walmart tetap memberlakukan standar dan penghormatan yang sama pada setiap pelanggan.
C.    PERMASALAHAN YANG DIHADAPI
Bisnis ritel saat ini harus bekerja lebih keras guna menarik konsumen dalam menghadapi persaingan tanpa henti dari platform e-commerce.
Tidak terkecuali Wal-Mart Stores Inc. Perusahaan ini sedang mempertimbangkan strategi-strategi baru untuk membangun kekuatan online dan menyaingi Amazon. Di sektor e-commerce ini, Wal-Mart tertinggal jauh dari Amazon.
Amazon merupakan perusahaan terdepan dalam hal penjualan online berkat tersedianya lebih dari 40 jaringan gudang di Amerika Serikat, dan sejumlah robot yang membantu mempercepat pengiriman pesanan ke rumah pembeli sangat efisien.
Meski begitu, Wal-Mart tidak mau menjiplak model bisnis Amazon karena cemas pasokan ke tokonya akan terganggu.
 ‘Wal-Mart terpaksa menemukan solusi secara mandiri karena masih belum menemukan cara mengirim semua produknya ke tangan para pembeli online secara ekonomis,’ ujar eksekutif tersebut. Hal itu merupakan pengakuan berharga bagi Wal-Mart yang menjadi salah satu perital terbesar dunia karena efisiensi jaringan pasokannya.
Terlepas dari semua janji untuk menjadi kekuatan online sejak menjajaki e-commerce satu dasawarsa lalu, posisi Wal-Mart masih jauh di bawah Amazon. Tahun lalu, Amazon berhasil membukukan total penjualan online senilai US$61 miliar. Sementara Wal-Mart hanya berhasil membukukan US$7,7 miliar.
Wal-Mart berjanji memberikan solusi terhadap masalah online dengan jaringan distribusi yang membagikan informasi mengenai investarisasi pada 4000 toko dan 158 gudang. Wal-Mart juga akan membangun pusat-pusat distribusi e-commerce tahun ini tapi menolak menyebutkan berapa jumlahnya.
D.    STRATEGI BISNIS WALMART
a. Strategi Distribusi Wal-Mart
     Menurut Byrnes, (2003 : 1) Kunci untuk menyediakan barang bagus, pelayanan yang konsisten dan harga yang terjangkau adalah diferensiasi. Diferensiasi disini merupakan proses dimana perusahaan menetapkan kebijakan pelayanan yang berbeda, seperti pelayanan interval, waktu pengiriman, untuk kelompok-kelompok yang berbeda. Perusahaan harus selalu dapat menepati janji, tetapi setiap pelanggan mendapatkan kelompok janji yang berbeda-beda sesuai segmennya. Diferensiasi pelayanan juga baik untuk pembeli. Dan dalam hal ini Wal Mart menempatkan diferensiasi dalam saluran distribusi.         
1.      Mendominasi pasar ritel di semua tempat. Wal-Mart adalah ritel yang selalu menerapkan diskon dan selalu berusaha menjual produknya dengan harga yang semurah mungkin.
Sisi lain dari strategi ini adalah menerapkan sistem kompensasi untuk masing-masing toko. Masing-masing toko didorong untuk berkompetisi dengan toko lainnya dalam hal jumlah konsumen, sampai akhirnya toko-toko Wal-Mart meraih dominasi di pasar ritel lokal di daerah tersebut.
“Karakteristik promosi mereka adalah penggunaan toko-toko dan pegawainya sendiri dalam iklan”.
2.      Bertumbuh dengan melakukan ekspansi baik di AS maupun internasional. Saat ini Wal-Mart mempekerjakan lebih dari 1.3 juta pekerja dan mempunyai lebih dari 4.000 toko diseluruh dunia. Data ini dengan jelas memperlihatkan dominasi dan kekuatan Wal-Mart dalam melakukan ekspansi.
Wal-Mart memang sangat agresif melakukan ekspansi. Strategi ekspansi yang terakhir adalah masuk ke suatu negara, mengambil alih atau membeli ritel-ritel nasional.
Setelah dibeli, Wal-Mart mengubahnya menjadi toko-toko Wal-Mart. Dengan pengambil alihan perusahaan-perusahaan ritel lokal atau nasional, Wal-Mart mendapatkan keuntungan berupa hilangnya kompetitor besar, dan mendapatkan lokasi di tempat strategis sekaligus karyawannya. Ini cara yang efisien dalam penggunaan dana.
3.      Menciptakan kesan baik dan kepuasan pelanggan akan brand Wal-Mart. Ritel ini ingin konsumen mendapatkan image bahwa yang terbaik (murah). Caranya dengan berkomunikasi lewat televisi maupn media cetak. Karakteristik promosi mereka adalah penggunaan toko-toko dan pegawainya sendiri dalam iklan.
4.      Strategi keempat adalah masuk ke sektor-setor ritel yang baru. Wal-Mart melebarkan sayapnya kesektor farmasi dan otomotif. Namun, setelah bertahun tahun dituduh sebagai penyebab dari bergugurannya pedagang-pedagang kecil, belakangan Wal-Mart menerapkan strategi baru, yaitu membantu pedagang-pedagang lokal supaya mampu bersaing
b. Strategi dalam Bidang Teknologi Informasi (IT)
a.       Strategi kepemimpianan biaya.
Wal-Mart membangun jaringan satelit yang canggih yang menghubungkan point of sale  di semua tokonya. Jaringan tersebut ditujukan untuk para manajer dan bagian penjualan mengenai informasi status penjualan dan persediaan terbaru. Wal-Mart juga mengefisiensikan operasional sistem informasi tersebut untuk menawarkan produk dan layanan berbiaya lebih rendah dan berkualitas lebih baik, hal tersebut dilakukan untuk diferensiasi Wal-mart dari para pesaingnya.
Wal-Mart juga menggunakan sistem cross clocking  yang merupakan sistem pendistribusian barang dari supplier dikirim ke gudang Wal-Mart untuk proses seleksi, pengepakan ulang dan kemudian di salurkan langsung ke toko-toko Wal-Mart tanpa disimpan terlalu lama, sehingga biaya penyimpanan akan rendah.
b.      Strategi Inovasi dan Saturation.
Wal-Mart melakukan proses bisnis dengan IT dan mendukung para pemasoknya untuk menggunakan IT pula. Hal ini akan memangkas biaya, meningkatkan kualitas, efisiensi, layanan pelanggan dan memangkas waktu ke pasar atau ke tempat pemasok. Wal-Mart memiliki pusat distribusi dan jaraknya sekitar satu hari perjalanan (paling jauh) dari toko-toko yang mereka layani, dan Wal-Mart akan mengawasi setiap barang yang dikirim dari gudang.
Sistem IT Wal-Mart juga berguna untuk mengubah data mentah menjadi data bergunaWal-Mart juga mengembangkan sistem RFID (Radio Frequency Identify) pada tahun 2005 yang dapat memberikan informasi kepada retailer maupun supplier.  
c.       Strategi Pertumbuhan.
Strategi pertumbuan yang digunakan Wal-Mart adalah menggunakan IT untuk mengelola perluasan bisnis secara regional dan global. Dengan IT, Wal-Mart bisa mendapatkan informasi secara cepat dan setiap waktu.
d.      Strategi Persekutuan.
Perusahaan seperti Wal-mart memperluas jaringan mereka ke para pelanggan dan pemasok agar sistem pengisian persediaan berlanjut dan akan mengamankan bisnis Wal-mart. Dengan itu, akan muncul e-business untuk membagi informasi antar perusahaan dengan pelanggan dan peamsok.
e.       Strategi Barriers to Entry.
Wal-Mart telah menginvestasikan cukup banyak pada bidang IT nya. Karena IT inilah yang banyak membantu para manajer Wal-Mart dalam melaukan pekerjaannya, dan hal inilah yang menjadi penghalang bagi para kompetitor yang ingin masuk ke industri ini, karena harus bersaing dengna Wal-Mart.
c. Stategi untuk Pelanggan
a.      Memahami Pelanggan.
Wal-Mart berusaha untuk menyediakan barang untuk para pelanggannya dengan harga yang murah sesuai dengan taglinenya yaitu Save Money Live Better yang berarti denga menghemat pengeluaran, keluarga dapat hidup lebih baik. Studi yang dilakukan oleh Goldman Sachs yang dikutip dalam majalah Fortune, Wal-Mart menjadi price leader di berbagai kategori produk. Wal-Mart memang dikenal dengan harga yang murah dan diskonnya.
b.      Merchandising Focus.
Wal-mart lebih fokus untuk menjual produk dengan harga murah dan melakukan seleksi produk. Wal-Mart juga berfokus pada barang-barang bermerk namun dengan harga yang murah yang pasti diminati oleh konsumen/pelanggannya.
c.       Segmentasi Pasar. Wal-Mart membagi segemen pasarnya menjadi 5, yaitu:
1.  Wal-Mart discount stores yang dibuka pertama kali pada tahun 1962. Sampai dengan sekarang, sudah terdapat lebih dari 803 toko yang menawarkan kepuasan serta kenyamanan pelanggannya di seluruh Amerika
2.  Wal-Mart supercenter yang dikembangkan pada tahun 1988 untuk meningkatkan kenyamanan dan onestop family shopping yang sangat menggambarkan tagline Wal-Mart Every Day Low Price
3.  Wal-Mart neighborhood market merupakan pasar cepat dan nyaman
4.  Marketside merupakan segmen Wal-Mart yang menyediakan makanan segar dalam beberapa menit. Marketside ini ditujukan bagi para pelangannya yang sibuk
5.  Walmart.com adalah kenyamanan belanja bagi pelanggan melalui internet dengan harga yang rendah dan dapat dikirim ke tempat pelanggan.
d.      Keramahan Pelayanan.
Wal-Mart memberikan keterampilan para karyawannya untuk melayani pelanggan. Sam Walton selalu mengingatkan bahwa penghasilan mereka berasal dari konsumen. Para karyawannya juga selalu menyambut pelanggan dengan senyuman di pintu masuk.
d. Strategi Supply Chain
Wal-Mart selalu menekan biaya pembelian dan menawarkan harga terbaik untuk para pelanggannya. Maka dari itu, barang/persediaan diperoleh langsung dari produsen tanpa perantara.
E. KEUNGGULAN KOMPETITIF WAL-MART
Wal-Mart sangat unggul dan menonjol mengenai harga yang rendah dan pilihan barang yang banyak dan merupakan merek dari perusahaan terkenal. Selain itu, Wal-Mart juga mempunyai label privat yang mengungguli produk nasional seperti makanan anjing Ol’Roy yang mengungguli merek Nestle dan produk-produk Sam Choice yang mengungguli produk nasional lainnya.
Dengan seringnya diskon yang diadakan Wal-Mart dan kemampuan menyeleksi produk dengan harga terendah yang dapat ditawarkan pemasok, membuat Wal-Mart tetap bertahan walau dalam krisis global yang menimpa Amerika kemarin.
Wal-Mart juga sangat ramah dalam pelayanan kepada konsumen yang merupakan nilai plus sehingga pelanggan akan merasa puas dan nyaman untuk kembali berbelanja di Wal-Mart.
Wal-Mart juga unggul dalam kerjasama dengan perusahaan lain. Seperti kerjasama dengan P&G dalam hal RFID. McDonalds, Mary Kate and Ashley Olsen yang menjual baju-baju dengan merek mereka, Con Agra yang membuat produk-produk untuk Wal-Mart dan ini dapat memangkas biaya operasional Wal-Mart.
Dengan sistem yang terkomuterisasi dan melalui satelit, Wal-Mart dapat mengontrol pergudangan dan persediaan mereka. Sehingga Wal-Mart akan dengan cepat tanggap untuk memesan persediaan melalui internet kepada pemasok. Maka dari itu, Wal-Mart tidak akan pernah kehabisan stok namun juga tidak ada stok yang menumpuk. Hal ini merupakan keunggulan bagi Wal-Mart dibandingkan dengan para pesaingnya.
Hasil dari Keunggulan Komparatif Wal-Mart. Dengan berbagai keunggulan kompetitif di atas, Wal-Mart menjadi perusahaan retail nomor satu di dunia yang mempunyai cabang dan pasar diberbagai negara. Sehingga majalah Fortune menetapkan Wal-Mart sebagai perusahaan berpendapatan terbesar di dunia pada tahun 2006, 2007, dan 2008. Wal-Mart juga berhasil memperkecil biaya persediaan dengan sistem supply chain-nya namun mempunyai tingkat penjualan yang tinggi. Wal-mart juga tercatat sebagai perusahaan dengan pendapatan miliaran dolar.







KESIMPULAN
Dengan strategi distribusi yang terarah untuk mencapai tujuan dan sistem pengendalian yang terperinci dan baik dalam penerapannya, membuat Wal-Mart menjadi perusahaan retail besar di dunia. Walaupun pada tahun 2009 Wal-Mart menduduki peringkat kedua sebagai perusahaan terbesar di dunia
IT yang dimiliki Wal-Mart juga membantu dalam kinerja dan operasional perusahaan. Wal-Mart benar-benar mengembangkan teknologi informasinya tidak hanya pada perusahaannya tetapi juga mengajak perusahaan supplier untuk menggunakan IT agar mudah dalam transaksi.
Strategi harga rendah dengan menekan biaya operasional dan selektif barang membuat pendapatan dan laba Wal-Mart meningkat meskipun di saat perekonomian Amerika melemah akibat krisis















Daftar pustaka








Tidak ada komentar:

Posting Komentar