WALMART
A. SEJARAH WALMART.
Sam
Walton, pendiri Wal-Mart, adalah sosok yang berani mengambil kesempatan dan
mampu memanfaatkan setiap peluang yang ada. Lahir dari pasangan Thomas dan
Nancy Walton pada 29 Maret 1918 di Oklahoma.
Sam
tumbuh dewasa sebagai laki-laki yang ambius. Walaupun tidak menjadi siswa
paling pintar di sekolahnya, tekadnya untuk kerja keras menjadikannya siswa
yang unggul. Beberapa prestasi diraihnya sewaktu sekolah dan kuliah, baik
dibidang olahraga, pelajaran, dan organisasi. Belum cukup sampai disitu, ia
juga mampu membantu keuangan keluarganya dengan memerah sapi, mengantar susu,
sampai menjadi pengantar koran.
Tiga hari setelah kelulusannya (tahun 1940), ia mulai
memasuki dunia ritel dengan bekerja di JcPenney’s di Des Moines, Iowa. Gaji
sebesar 75 dolar sebulan diterimanya sebagai management
trainee. Sam mendapat banyak pengalaman di JcPenney’s, tetapi tahun
1942 ia terpaksa mengundurkan diri karena harus menunggu pelantikan masuk
militer untuk Perang Dunia II.
Ia juga
pernah menjalankan bisnis waralaba Ben Franklin, dengan modal BODOL (meminjam
istilah Purdi E. Chandra), alias Berani Optimis Duit Orang Lain. Tapi
sebenarnya tidak sepenuhnya modal BODOL sih, karena modal Sam Walton waktu itu
adalah tabungannya sendiri sebesar $5000, ditambah dengan pinjaman dari ayah
mertuanya sebesar $20.000.
Toko Sam
berasal dari franchise Butler Brothers yang
mengarah ke toserba. Dengan bantuan mereka, toko Sam mampu memimpin penjualan
di 6 wilayah negara bagian. Strategi yang diterapkannya adalah menyediakan stok
barang yang sangat bervariasi, harga sangat murah, lokasi yang mudah
dikunjungi, dan tetap buka lebih lama dari kebanyakan toko lainnya (terutama
waktu Natal).
Sebagai
pionir dari strategi discount merchandising, yaitu
membeli langsung dari pemasok yang menawarkan harga paling murah, Sam mampu
menjual barang lebih murah dengan kuantitas lebih banyak. Strategi bermain
dengan volume tinggi ini membuatnya mampu menegosiasikan harga beli yang lebih
murah lagi untuk pembelian selanjutnya. Denga begitu, volume penjualan dan
profitnya pun meningkat.
Hanya butuh
tiga tahun, Walton mampu meningkatkan penjualan tahunan dari USD80.000 menjadi
USD225.000. Naluri bisnis yang jenius telah memotivasi Walton untuk semakin mengembangkan
jaringan bisnisnya. Hal itu dilakukannya saat membeli pusat perbelanjaan milik
peritel Luther E Harrison di kawasan Bentonville, Arkansas, lima tahun kemudian
(1950).
Ditahun
1954, Sam kembali membuka sebuah toko bersama kakaknya disebuah pusat toko
bersama kakaknya di sebuah pusat perbelanjaan Ruskin Heights, Kansas City.
Sejak itulah,
Walton mulai menamai jaringan pusat perbelanjaannya dengan sebutan Walton’s
5&10. Sebagai pebisnis berbakat, Walton betul-betul mampu membuktikan
kapasitasnya dalam mengambil keputusan bisnis
yang menentukan. Dengan begitu, Walton dapat meningkatkan daya ekspansi roda
bisnisnya.
Jumlah jejaring
bisnisnya semakin bertambah pada 1967, yakni menjadi 24 pusat perbelanjaan di
seluruh negara bagian Arkansas. Perluasan ini menyumbangkan tingkat penjualan
tahunan Walton’s 5&10 menjadi USD12,6 juta. Untuk lebih memperkuat citra
jejaring bisnisnya, Walton mengubah nama Walton’s 5&10 menjadi Wal-Mart
pada 1967, tepatnya 31 Oktober 1969.
Perubahan ini
tidak terlepas dari peran Bob Gogle, sang tangan kanan kepercayaan Walton dalam
menjalankan bisnis ritelnya. Gogle mengusulkan penamaan dengan keyakinan bahwa
ritel Walton akan mampu menjadi jaringan bisnis ritel yang kukuh. Ekspansi
bisnis Walton semakin masif ketika pada 1968, Wal-Mart memperluas jejaring
bisnisnya di luar wilayah negara bagian Arkansas, yakni Sikeston, Missouri, dan
Claremore dalam wilayah negara bagian Oklahoma. Saham Perusahaan mulai
diperdagangkan di pasar OTC pada tahun 1970 dan terdaftar pada New York Stock
Exchange dua tahun kemudian. Di tahun 1971,
Wal-Mart memulai sebuah upaya ekspansi dengan membuka kantor pusat yang besar
di Bentonville, Arkansas.
Ia
mempekerjakan para manager dan menawarkan mereka kesempatan untuk menjadi mitra
terbatas dan mendapat bagian keuntungan bila mereka mau ikut berinvestasi.
Peluang terbuka pula untuk membuka toko baru di tempat lain bila toko yang
dikelola ternyata sukses. Para manajer yang termotivasi ini selalu berusaha
memaksimalkan keuntungan dan meningkatkan kemampuan manajerial mereka.
Sam mendirikan walmart, Filosofinya adalah menghormati setiap individu, melayani konsumen
dengan baik, dan striving for excellence. Setiap
toko Wal-Mart mempunyai program yang dipimpin oleh para pegawai lokal, yang
tumbuh dan mengerti kebutuhan disana. Wal-Mart menguasai dunia ritel di Amerika
Serikat, bergerilya dengan toko-toko kecil di pinggiran kota, dan kemudian
masuk ke giant retail dengan konsep “ Everyday Low Price”.
Kesuksesan toko-toko Sam adalah lantaran ia mampu menerapkan
ide-ide, membuat sistem manajemen yang baik, dan
mengatur sistem toko-toko tersebut sedemikian rupa sehingga bisa berjalan
dengan sendirinya. Inilah yang merupakan dasar sejarah Wal-Mart, yang kemudian
menjadi ritel terbesar dunia.
Jumlah karyawan Wal-Mart menjadi
saksi betapa tingginya pertambahan jumlah karyawan dan kenaikan laba bersih.
Penjualan meningkat hingga 44,2 juta dollar AS yang membuat banyak entrepreneur
merasa tersihir dengan potensi besar dunia ritel.
Dua tahun paling penting dalam
sejarah Wal-Mart ialah 1971 dan 1975. Di bulan Mei 1971, saham Wal-Mart
mengalami split 100% dan harga pasaran secara mengejutkan mencapai 47 dollar
per lembar.
Sementara di tahun 1975, Wal-Mart
sukses mencetak angka penjualan 340,3 juta dollar AS. Ekspansi perusahaan ini
membuahkan 7500 kemitraan dan sudah mendirikan 125 toko yang berjalan dengan
sukses.
Tahun 1977, terjadi takeover
besar-besaran di Wal-Mart dan perusahaan mengakuisisi Hutcheson Shoe Company
dan juga memperkenalkan sebuah cabang farmasinya yang dinamai Wal-Mart
pharmacy.
Selainitu,selain menyediakan
barang-barang kebutuhan pokok konsumen,Wal-Mart juga telah melakukan berbagai
inovasi penyediaan produk- produk kebutuhan pokok konsumen. Pada 1978 misalnya,
Wal-Mart membidik pasar penjualan obat-obatan, pusat layanan mobil, dan
barangbarang perhiasan.
Di akhir dekade tersebut, Wal-Mart
menjelma menjadi raksasa dalam dunia ritel AS. Turnover mencapai lebih dari 1,248
miliar dollar AS dalam penjualan dan 276 toko yang dikelola secara efisien oleh
21.000 mitra.
Dua dekade 1980-an dan 1990-an menjadi
momen transformasi jaringan ritel raksasa ini dalam bisnis global. Seiring
dengan pertumbuhan perusahaan, baik dalam aspek ukuran dan pendapatan
moneternya, aspek operasional juga makin menanjak.
Namun,sejarah bisnis Wal- Mart tidak
selalu bertumpu pada sistem pertumbuhan organik,sebab langkah bisnis nonorganik
seperti mengakuisisi menjadi bagian sejarah pertumbuhannya
Langkah ini misalnya, dilakukan
pertama kali oleh Wal-Mart ketika mengakuisisi jejaring perbelanjaan ritel
Mohr- Value yang berlokasi di kawasan Michigan dan Illinois. Setahun kemudian,
perusahaan ritel Hutcheson Shoe Company juga diakuisisinya. Kebijakan akuisisi
terus dijalankan Wal-Mart seiring ekspansi secara organik.
Pada tahun 1980 misalnya, Wal-Mart
kembali mengakuisisi Kuhn's Big K, yang memiliki 92 pusat perbelanjaan di dua
negara bagian,Georgia dan South Carolina. Namun pada saat yang sama, Wal- Mart
juga berekspansi ke pasar Florida dan Nebraska.
Inovasi ini terus berlanjut ketika
Wal-Mart juga untuk pertama kalinya memperkenalkan konsep Wal-Mart Supercenter
di Washington, Missouri. Konsep ini memadukan antara layanan belanja berdiskon,
pusat penjualan bahan bakar minyak, pusat optik, studio lukis, pemotretan,
layanan perbankan, telepon seluler, salon perawatan rambut dan kuku, penyewaan
video film, bahkan layanan gerai makanan ringan.
Di tahun 1983, klub Sam pertama
dibuka dan menduduki peringkat teratas di antara jaringan toko ritel oleh
Majalah Forbes.
Ekspansi bisnis ke luar negeri
semakin intensif dilakukan Wal-Mart.Pada 1995,Wal- Mart kembali membuka jaring
pertokoannya di negara Argentina dan Brasil. Begitu juga di Asia dengan
membentuk perusahaan patungan dengan perusahaan ritel lokal pada 1998, setelah
dua tahun sebelumnya Wal-Mart gagal memasuki pasar ritel Korea akibat ketatnya
persaingan sesama perusahaan ritel.
Di tahun 1998, pusat penjualan
terbesar pertama Wal-Mart diluncurkan dan dibuka untuk umum yang kemudian
dikenal menjadi toko konvensional di banyak wilayah dan negara di sekuruh
dunia.
Bahkan ketika memasuki Inggris pada
1999,Wal-Mart cukup luar biasa untuk segera menguasai pasar dengan mengakuisisi
ASDA Group Plc yang memiliki 229 pusat perbelanjaan. Pelan tapi pasti, dengan
kinerja bisnis yang luar biasa, Wal-Mart terus merangkak menjadi perusahaan
yang benar-benar menggurita.
Bahkan pada 2003-2004, berturut-turut
Wal-Mart menempati posisi teratas dari seluruh perusahaan di AS yang ratarata
memiliki pasar luas di seluruh dunia.
Pengakuan atas dominasinya terus
mengalir dari berbagai institusi, bahkan para kompetitornya sendiri. Pada tahun
2005 misalnya, majalah pemeringkat Fortune menempatkan Wal- Mart dalam posisi
kelima dari seluruh perusahaan terkemuka global.
Ide dan upaya Walton membuat
Wal-Mart menjadi salah satu perusahaan yang sudah berhasil mengubah dunia
bisnis global. Ide toko ritel, toko diskon dan toko super yang ia gagas sudah
mengubah dunia belanja dan konsumen. Kini perusahaan ini mempekerjakan lebih
dari 2,1 orang mitra dan karyawan langsungnya. Toko-toko Wal-Mart melayani
lebih dari 176 juta konsumen di seluruh dunia per tahun.
B.
VISI DAN MISI
WALMART
·
VISI
Visi Sam Walton bagi
Walmart adalah memberi nilai bagi pelanggan dengan menerapkan strategi EDLP
(Every Day Low Price) memberikan produk yang berkualitas tinggi dengan brand
terkenal namun dengan harga termurah, dan tetap bertahan dalam perusahaan
global yang mengarahkan perkembangannya kepada dunia.
·
MISI
Misi Walmart lebih mengarah pada para pelanggan dan anggota tetat. Meskipun
walmart ada di berbagai bagian negara, namun walmart tetap memberlakukan
standar dan penghormatan yang sama pada setiap pelanggan.
C. PERMASALAHAN YANG DIHADAPI
Bisnis ritel saat ini harus bekerja lebih keras guna menarik
konsumen dalam menghadapi persaingan tanpa henti dari platform e-commerce.
Tidak terkecuali Wal-Mart Stores Inc. Perusahaan ini sedang
mempertimbangkan strategi-strategi baru untuk membangun kekuatan online
dan menyaingi Amazon. Di sektor e-commerce
ini, Wal-Mart tertinggal jauh dari Amazon.
Amazon merupakan perusahaan terdepan dalam hal penjualan online
berkat tersedianya lebih dari 40 jaringan gudang di Amerika Serikat, dan
sejumlah robot yang membantu mempercepat pengiriman pesanan ke rumah pembeli
sangat efisien.
Meski begitu, Wal-Mart tidak mau menjiplak model bisnis Amazon
karena cemas pasokan ke tokonya akan terganggu.
‘Wal-Mart terpaksa
menemukan solusi secara mandiri karena masih belum menemukan cara mengirim
semua produknya ke tangan para pembeli online secara ekonomis,’ ujar
eksekutif tersebut. Hal itu merupakan pengakuan berharga bagi Wal-Mart yang
menjadi salah satu perital terbesar dunia karena efisiensi jaringan pasokannya.
Terlepas dari semua janji untuk menjadi kekuatan online
sejak menjajaki e-commerce satu dasawarsa lalu, posisi Wal-Mart masih
jauh di bawah Amazon. Tahun lalu, Amazon berhasil membukukan total penjualan online
senilai US$61 miliar. Sementara Wal-Mart hanya berhasil membukukan US$7,7
miliar.
Wal-Mart berjanji memberikan solusi terhadap masalah online
dengan jaringan distribusi yang membagikan informasi mengenai investarisasi
pada 4000 toko dan 158 gudang. Wal-Mart juga akan membangun pusat-pusat
distribusi e-commerce tahun ini tapi menolak menyebutkan berapa
jumlahnya.
D.
STRATEGI BISNIS WALMART
a. Strategi
Distribusi Wal-Mart
Menurut Byrnes, (2003 : 1) Kunci untuk menyediakan barang bagus,
pelayanan yang konsisten dan harga yang terjangkau adalah diferensiasi.
Diferensiasi disini merupakan proses dimana perusahaan menetapkan kebijakan
pelayanan yang berbeda, seperti
pelayanan interval, waktu pengiriman, untuk kelompok-kelompok yang berbeda.
Perusahaan harus selalu dapat menepati janji, tetapi setiap pelanggan
mendapatkan kelompok janji yang berbeda-beda sesuai segmennya. Diferensiasi
pelayanan juga baik untuk pembeli. Dan dalam hal ini Wal Mart menempatkan
diferensiasi dalam saluran distribusi.
1.
Mendominasi pasar ritel di semua tempat.
Wal-Mart adalah ritel yang selalu menerapkan diskon dan selalu berusaha menjual
produknya dengan harga yang semurah mungkin.
Sisi lain dari strategi ini adalah menerapkan
sistem kompensasi untuk masing-masing toko. Masing-masing toko didorong untuk
berkompetisi dengan toko lainnya dalam hal jumlah konsumen, sampai akhirnya
toko-toko Wal-Mart meraih dominasi di pasar ritel lokal di daerah tersebut.
“Karakteristik promosi mereka adalah penggunaan
toko-toko dan pegawainya sendiri dalam iklan”.
2.
Bertumbuh dengan melakukan ekspansi baik di AS
maupun internasional. Saat ini Wal-Mart mempekerjakan lebih dari 1.3 juta
pekerja dan mempunyai lebih dari 4.000 toko diseluruh dunia. Data ini dengan
jelas memperlihatkan dominasi dan kekuatan Wal-Mart dalam melakukan ekspansi.
Wal-Mart
memang sangat agresif melakukan ekspansi. Strategi ekspansi yang terakhir
adalah masuk ke suatu negara, mengambil alih atau membeli ritel-ritel nasional.
Setelah
dibeli, Wal-Mart mengubahnya menjadi toko-toko Wal-Mart. Dengan pengambil
alihan perusahaan-perusahaan ritel lokal atau nasional, Wal-Mart mendapatkan
keuntungan berupa hilangnya kompetitor besar, dan mendapatkan lokasi di tempat
strategis sekaligus karyawannya. Ini cara yang efisien dalam penggunaan dana.
3.
Menciptakan kesan baik dan kepuasan pelanggan
akan brand Wal-Mart. Ritel ini ingin konsumen mendapatkan image bahwa yang
terbaik (murah). Caranya dengan berkomunikasi lewat televisi maupn media cetak.
Karakteristik promosi mereka adalah penggunaan toko-toko dan pegawainya sendiri
dalam iklan.
4. Strategi keempat adalah
masuk ke sektor-setor ritel yang baru. Wal-Mart melebarkan sayapnya kesektor
farmasi dan otomotif. Namun, setelah bertahun
tahun dituduh sebagai penyebab dari bergugurannya pedagang-pedagang kecil,
belakangan Wal-Mart menerapkan strategi baru, yaitu membantu pedagang-pedagang
lokal supaya mampu bersaing
b. Strategi
dalam Bidang Teknologi Informasi (IT)
a.
Strategi kepemimpianan biaya.
Wal-Mart membangun jaringan satelit yang
canggih yang menghubungkan point of sale di semua tokonya.
Jaringan tersebut ditujukan untuk para manajer dan bagian penjualan mengenai
informasi status penjualan dan persediaan terbaru. Wal-Mart juga
mengefisiensikan operasional sistem informasi tersebut untuk menawarkan produk
dan layanan berbiaya lebih rendah dan berkualitas lebih baik, hal tersebut
dilakukan untuk diferensiasi Wal-mart dari para pesaingnya.
Wal-Mart juga menggunakan sistem cross
clocking yang merupakan sistem pendistribusian barang dari supplier
dikirim ke gudang Wal-Mart untuk proses seleksi, pengepakan ulang dan kemudian
di salurkan langsung ke toko-toko Wal-Mart tanpa disimpan terlalu lama,
sehingga biaya penyimpanan akan rendah.
b.
Strategi Inovasi dan Saturation.
Wal-Mart melakukan proses bisnis dengan IT dan
mendukung para pemasoknya untuk menggunakan IT pula. Hal ini akan memangkas
biaya, meningkatkan kualitas, efisiensi, layanan pelanggan dan memangkas waktu
ke pasar atau ke tempat pemasok. Wal-Mart memiliki pusat distribusi dan
jaraknya sekitar satu hari perjalanan (paling jauh) dari toko-toko yang mereka
layani, dan Wal-Mart akan mengawasi setiap barang yang dikirim dari gudang.
Sistem IT Wal-Mart juga berguna untuk mengubah
data mentah menjadi data bergunaWal-Mart juga mengembangkan sistem RFID (Radio
Frequency Identify) pada tahun 2005 yang dapat memberikan informasi kepada
retailer maupun supplier.
c.
Strategi Pertumbuhan.
Strategi pertumbuan yang digunakan Wal-Mart
adalah menggunakan IT untuk mengelola perluasan bisnis secara regional dan
global. Dengan IT, Wal-Mart bisa mendapatkan informasi secara cepat dan setiap
waktu.
d.
Strategi Persekutuan.
Perusahaan seperti Wal-mart memperluas jaringan
mereka ke para pelanggan dan pemasok agar sistem pengisian persediaan berlanjut
dan akan mengamankan bisnis Wal-mart. Dengan itu, akan muncul e-business untuk
membagi informasi antar perusahaan dengan pelanggan dan peamsok.
e.
Strategi Barriers to Entry.
Wal-Mart telah menginvestasikan cukup banyak
pada bidang IT nya. Karena IT inilah yang banyak membantu para manajer Wal-Mart
dalam melaukan pekerjaannya, dan hal inilah yang menjadi penghalang bagi para
kompetitor yang ingin masuk ke industri ini, karena harus bersaing dengna
Wal-Mart.
c. Stategi
untuk Pelanggan
a.
Memahami
Pelanggan.
Wal-Mart berusaha untuk menyediakan barang
untuk para pelanggannya dengan harga yang murah sesuai dengan taglinenya yaitu Save
Money Live Better yang berarti denga menghemat pengeluaran, keluarga dapat
hidup lebih baik. Studi yang dilakukan oleh Goldman Sachs yang dikutip dalam
majalah Fortune, Wal-Mart menjadi price leader di berbagai kategori produk.
Wal-Mart memang dikenal dengan harga yang murah dan diskonnya.
b.
Merchandising
Focus.
Wal-mart lebih fokus untuk menjual produk
dengan harga murah dan melakukan seleksi produk. Wal-Mart juga berfokus pada
barang-barang bermerk namun dengan harga yang murah yang pasti diminati oleh
konsumen/pelanggannya.
c.
Segmentasi
Pasar. Wal-Mart
membagi segemen pasarnya menjadi 5, yaitu:
1. Wal-Mart discount stores yang dibuka
pertama kali pada tahun 1962. Sampai dengan sekarang, sudah terdapat lebih dari
803 toko yang menawarkan kepuasan serta kenyamanan pelanggannya di seluruh
Amerika
2. Wal-Mart supercenter yang dikembangkan
pada tahun 1988 untuk meningkatkan kenyamanan dan onestop family shopping yang
sangat menggambarkan tagline Wal-Mart Every Day Low Price
3. Wal-Mart neighborhood market merupakan
pasar cepat dan nyaman
4. Marketside merupakan segmen Wal-Mart
yang menyediakan makanan segar dalam beberapa menit. Marketside ini ditujukan
bagi para pelangannya yang sibuk
5. Walmart.com adalah kenyamanan belanja
bagi pelanggan melalui internet dengan harga yang rendah dan dapat dikirim ke
tempat pelanggan.
d.
Keramahan
Pelayanan.
Wal-Mart memberikan keterampilan para karyawannya
untuk melayani pelanggan. Sam Walton selalu mengingatkan bahwa penghasilan
mereka berasal dari konsumen. Para karyawannya juga selalu menyambut pelanggan
dengan senyuman di pintu masuk.
d. Strategi Supply Chain
Wal-Mart
selalu menekan biaya pembelian dan menawarkan harga terbaik untuk para
pelanggannya. Maka dari itu, barang/persediaan diperoleh langsung dari produsen
tanpa perantara.
E. KEUNGGULAN
KOMPETITIF WAL-MART
Wal-Mart
sangat unggul dan menonjol mengenai harga yang rendah dan pilihan barang yang
banyak dan merupakan merek dari perusahaan terkenal. Selain itu, Wal-Mart juga
mempunyai label privat yang mengungguli produk nasional seperti makanan anjing
Ol’Roy yang mengungguli merek Nestle dan produk-produk Sam Choice yang
mengungguli produk nasional lainnya.
Dengan
seringnya diskon yang diadakan Wal-Mart dan kemampuan menyeleksi produk dengan
harga terendah yang dapat ditawarkan pemasok, membuat Wal-Mart tetap bertahan
walau dalam krisis global yang menimpa Amerika kemarin.
Wal-Mart
juga sangat ramah dalam pelayanan kepada konsumen yang merupakan nilai plus
sehingga pelanggan akan merasa puas dan nyaman untuk kembali berbelanja di
Wal-Mart.
Wal-Mart
juga unggul dalam kerjasama dengan perusahaan lain. Seperti kerjasama dengan
P&G dalam hal RFID. McDonalds, Mary Kate and Ashley Olsen yang menjual
baju-baju dengan merek mereka, Con Agra yang membuat produk-produk untuk
Wal-Mart dan ini dapat memangkas biaya operasional Wal-Mart.
Dengan
sistem yang terkomuterisasi dan melalui satelit, Wal-Mart dapat mengontrol
pergudangan dan persediaan mereka. Sehingga Wal-Mart akan dengan cepat tanggap
untuk memesan persediaan melalui internet kepada pemasok. Maka dari itu,
Wal-Mart tidak akan pernah kehabisan stok namun juga tidak ada stok yang
menumpuk. Hal ini merupakan keunggulan bagi Wal-Mart dibandingkan dengan para
pesaingnya.
Hasil
dari Keunggulan Komparatif Wal-Mart. Dengan berbagai keunggulan kompetitif di atas,
Wal-Mart menjadi perusahaan retail nomor satu di dunia yang mempunyai cabang
dan pasar diberbagai negara. Sehingga majalah Fortune menetapkan Wal-Mart
sebagai perusahaan berpendapatan terbesar di dunia pada tahun 2006, 2007, dan
2008. Wal-Mart juga berhasil memperkecil biaya persediaan dengan sistem supply
chain-nya namun mempunyai tingkat penjualan yang tinggi. Wal-mart juga tercatat
sebagai perusahaan dengan pendapatan miliaran dolar.
KESIMPULAN
Dengan strategi
distribusi yang terarah untuk mencapai tujuan dan sistem pengendalian yang
terperinci dan baik dalam penerapannya, membuat Wal-Mart menjadi perusahaan
retail besar di dunia. Walaupun pada tahun 2009 Wal-Mart menduduki peringkat
kedua sebagai perusahaan terbesar di dunia
IT yang
dimiliki Wal-Mart juga membantu dalam kinerja dan operasional perusahaan.
Wal-Mart benar-benar mengembangkan teknologi informasinya tidak hanya pada
perusahaannya tetapi juga mengajak perusahaan supplier untuk menggunakan IT
agar mudah dalam transaksi.
Strategi harga
rendah dengan menekan biaya operasional dan selektif barang membuat pendapatan
dan laba Wal-Mart meningkat meskipun di saat perekonomian Amerika melemah
akibat krisis
Daftar pustaka
http://lecturer.d3ti.mipa.uns.ac.id/guspur/category/sharing/ -di akses tanggal 5 Oktober 2013.
http://www.markasberita.com/2012/07/sam-walton-membawa-wal-martmengukir.html#ixzz2gqVxQ86Y -di akses tanggal 5 Oktober 2013.
http://blognoerhikmat.wordpress.com/2011/06/25/wallmart/ - di akses tanggal 5 Oktober 2013.
http://agung-praptapa.blog.unsoed.ac.id/2011/03/22/tugas-4b-kelas-strat-man-selasa-contoh-business-level-strategy/ - di akses tanggal 5 Oktober 2013.
http://www.marketing.co.id/tertinggal-dari-amazon-wal-mart-bangun-kekuatan-online/ - di akses tanggal 5 Oktober 2013.
http://walmartdistribution.blogspot.com/p/makalah.html - di akses tanggal 5 Oktober 2013
http://walmart-team-si71.blogspot.com/2012/11/tugas-1-strategi-bisnis-walmart.html -diakses 7 Oktober 2013.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar